Dendam Berahi namanya desa,
Mendam Perasat Raja Perkasa,
Rakyatnya banyak berketi laksa,
Bersuka-suka setiap masa.
Riuh-rendah nobat nafiri,
Semuanya konon berbunyi sendiri,
Hairan tercengang isi negeri,
Apakah ada demikian peri.
Air pasang penuh rata,
Melambak sampai di kakinya kota,
Bunyi-bunyian gegak gempita,
Segala bunga kembanglah rata,
Berbunyilah genta di Gunung Dendam,
Di tempat padang berbunyi meriam,
Bahananya gunung sangat menderam,
Isi negeri tercenganglah diam.
Adapun akan di dalam istana,
Permaisuri Lela Mengerna,
Di dalam kecoh terlalu kena,
Ia pun bersalin dengan sempurna.
Seorang laki-laki konon khabarnya,
Terlalu sekali baik parasnya,
Gilang-gemilang nur wajahnya,
Tak sempat disambut oleh bidannya.
ANTOLOGI ANAK LAUT,
DEWAN BAHASA DAN PUSTAKA.
No comments:
Post a Comment